Macan
Dahan Borneo dan Sumatera (Neofelis
diardi) atau lebih sering disebut hanya dengan Macan Dahan merupakan salah
satu anggota kucing besar selain Singa, Harimau, Macan Tutul, Jaguar,
dan Cheetah. Sebagaimana Harimau dan Macan Tutul, Macan Dahan termasuk salah
satu satwa langka yang dimiliki oleh Indonesia. Yang paling unik ternyata Macan
dahan memiliki taring yang terbesar dan terpanjang diantara bangsa kucing
lainnya. Bahkan lebih panjang dari taring Singa maupun Harimau.
Awal
identifikasi, Macan Dahan Borneo dan Sumatera (Neofelis diardi)
dimasukkan dalam kategori satu spesies dengan Macan Dahan (Neofelis nebulosa)
yang terdapat di daratan Asia. Namun sejak 2007, berdasarkan penelitian para
ahli, Macan Dahan Borneo dan Sumatera dikategorikan sebagai spesies tersendiri
yang berbeda dengan saudaranya yang berada di dataran Asia.
Macan
Dahan (Neofelis diardi) terdiri atas dua subspesies yaitu Macan Dahan
Borneo (Neofelis diardi borneensis) yang hidup di Pulau
Kalimantan (Indonesia dan Malaysia) dan Macan Dahan Sumatera (Neofelis
diardi diardi) yang hidup di pulau Sumatera, Indonesia.
Macan
Dahan Borneo atau Kalimantan yang merupakan satwa endemik pulau Kalimantan dalam
bahasa Inggris biasa disebut sebagai Bornean Clouded Leopard. Sedangkan
saudaranya, Macan Dahan Sumatera biasa dinamakan Sumateran Clouded Leopard.
Penamaan ini tentunya erat kaitannya dengan corak tubuhnya yang seperti awan.
Ciri-ciri
dan Perilaku Macan Dahan.
Baik
Macan Dahan Borneo dan Macan Dahan Sumatera mempunyai ciri-ciri fisik yang
hampir sama. Kulit Macan Dahan (Neofelis diardi) ditumbuhi bulu berwarna
kelabu kecoklatan dengan motif seperti awan dan totol-totl hitam.
Macan Dahan di habitat aslinya
Badan Macan Dahan tergolong tidak
terlalu besar. Panjangnya hanya sekitar 95 cm dengan berat badan tidak lebih
dari 25 kg. Ukuran tubuh Macan Dahan ini tentu lebih kecil dari pada Harimau
Sumatera maupun Macan Tutul bahkan hanya seukuran anjing.
Ukuran
tubuhnya yang kecil dan ringan membuat macan ini mempunyai gerakan yang licah
di atas pohon dan lebih sering menghabiskan waktu di atas pohon. Ekornya yang
panjang mampu menjadi penyeimbang gerakan tubuhnya. Juga kaki-kakinya yang
pendek kekar serta berkuku tajam membuat Macan Dahan mampu berkeliaran di atas
pohon dengan lincah. Bahkan dengan kepala di bawah sekalipun ketika menuruni
pohon.
Yang
paling istimewa selain kelincahannya di atas pohon adalah gigi taring Macan
Dahan yang sangat besar dan panjang ketimbang predator lainnya. Macan Dahan
memiliki taring hingga mencapai panjang 2 inci. Panjang gigi taring ini jauh
mengalahkan gigi taring yang dipunyai jenis kucing besar lainnya seperti Singa,
Macan Tutul, maupun Harimau.
Macan
Dahan Borneo (Neofelis diardi borneensis) maupun Macan Dahan
Sumatera (Neofelis diardi diardi) merupakan binatang nokturnal
yang biasa melakukan perburuan di malam hari. Mangsa Macan Dahan meliputi aneka
satwa liar mulai dari kera, rusa, ular, bekantan dan mamalia kecil
lainnya.
Habitat
Macan Dahan mulai dari hutan pantai, rawa-rawa hingga pegunungan dengan
ketinggian mencapai 3000 mdpl. Macan Dahan menghuni hutan-hutan dengan
pepohonan yang lebat dan menjauhi daerah pemukiman manusia. Satwa ini termasuk
binatang yang sangat pemalu, karenanya amat sedikit yang dapat diketahui
berkaitan dengan tingkah lakunya di alam bebas.
Konservasi
Macan Dahan.
Baik
Macan Dahan Sumatera maupun Macan Dahan Kalimantan termasuk binatang yang
langka dan terancam kepunahan. Oleh IUCN Redlist, keduanya dimasukkan dalam status
konservasi “Terancam Punah” (Endangered). Juga diklasifikasikan
dalam Apendix I oleh CITES.
Di
alam bebas, populasi Macan Dahan Borneo (Neofelis diardi borneensis)
diperkirakan berkisar antara 5.000 hingga 11.000 ekor. Sedangkan populasi untuk
Macan Dahan Sumatera (Neofelis diardi diardi) jumlahnya lebih
memprihatinkan, sekitar 3.000 hingga 7.000 ekor. Kelangkaan Macan Dahan ini
lebih banyak disebabkan karena semakin berkurangnya hutan sebagai habitat asli
tempat tinggal dan berburu mereka mencari mangsa dan makanan yang diakibatkan oleh
kebakaran hutan maupun pembalakan liar. Selain itu juga dikarenakan oleh
perburuan yang dilakukan manusia untuk mengambil kulit dan taringnya.
Macan
Dahan Borneo dan Sumatera, pemilik taring terpanjang yang baru teridentifikasi
sebagai spesies baru pada tahun 2007 kini telah terancam kepunahan. Apakah
spesies endemik pulau Kalimantan dan Sumatera ini teridentifikasi hanya untuk
punah dan hanya meninggalkan sebuah nama?
Klasifikasi
Ilmiah:
Kerajaan:
Animalia, Filum: Chordata, Kelas: Mammalia, Ordo: Carnivora, Famili: Felidae,
Genus: Neofelis, Spesies: Neofelis diardi. Subspesies:
Neofelis diardi borneensis dan Neofelis diardi diardi
No comments:
Post a Comment