Pertempuran jaman dulu, lebih
Gentle dan lebih gagah daripada pertempuran Modern. Karena pertempuran jaman
dulu saling berhadap-hadapan muka, ketahuan siapa membunuh siapa nya.
Bandingkan dengan pertempuran sekarang yg sangat pragmatis dan tidak ada lagi
kegagahan karena kita bisa membunuh ribuan orang hanya dengan menekan tombol
dan dilakukan dari jauh. Inilah prajurit-prajurit dari pasukan-pasukan terhebat
jaman dulu ..
Prajurit Mongol
Mongol dianggap barbar dan
liar. Mereka mendominasi daerah Eropa dan Asia
dan paling terkenal dengan pasukan berkuda yg di pimpin oleh salah satu
komandan militer besar dunia, Genghis Kahn. Mereka sangat disiplin dan mahir
dalam menggunakan busur dan panah diatas punggung kuda. Mereka menggunakan
busur komposit yang bisa menembus melalui baju besi dan juga cukup mahir dengan
tombak dan pedang. Mereka ahli perang psikologis dan intimidasi, dan membangun
salah satu imperium terbesar di dunia yang pernah ada.
Legiun Romawi Kuno
Tulang punggung tentara Romawi
yang menuju ke sebuah kerajaan yang tak tertandingi dalam hal ukuran dan
kekuatan. Mereka biasanya infanteri berat dengan baju besi dan perisai model
setelah Yunani kuno. Mereka adalah prajurit kombinasi ahli pedang, tombak dan
perisai. Mereka terdiri dari para prajurit mahal yang mampu membuat senjata
terbaik dan baja. Mereka disiplin, baik bersenjata, dan strategi besar yang
berlangsung di luar kerajaan mereka.
Pasukan Byzantium
Kekaisaran Byzantium merupakan
pecahan dari kekaisaran Romawi pada masa Justianus (527-565), wilayahnya
mencakup sebelah timur Romawi, Yunani, Semenanjung Balkan, Asia Barat, Mesir
dan sebagian Italia.
Nouve Rome, Constantinoupolis atau Constantinopel adalah ibukotaByzantium . Kota ini dikelilingi oleh
tembok-tembok besar yang kokoh, disebut juga sebagai tembok Konstantin.
Berbeda dengan Romawi, agama resmiByzantium
adalah Nasrani. Setelah jatuhnya Romawi, kekaisaran Byzantium menjadi pelindung
bagi wilayah Eropa Barat dari orang-orang Barbar, yaitu Bangsa Slavia Utara,
Kaum Nomad di Rusia Selatan, para penunggang kuda Kirghizia, dan Bangsa Hun.
Namun ancaman utamanya adalah Kekaisaran Ottoman.
Byzantium
tercatat memiliki 120.000 pasukan terlatih regular disertai dengan sistem
keamanan berlapis. Yaitu melakukan peleburan provinsi-provinsi lama kedalam
provinsi baru yang disebut Themes. Setiap Themes dilengkapi dengan pusat
komando dan di pimpin oleh seorang panglima perang setingkat jenderal.
Angkatan Laut Byzantium senantiasa menjaga keamanan daerah pantai dan laut. Mereka menyiagakan kapal tempur untuk berpatroli setiap saat. Angkatan lautByzantium menggunakan
rantai-rantai besi sebagai pertahanan wilayah ibukota mereka, dari serangan
kapal musuh.
Nouve Rome, Constantinoupolis atau Constantinopel adalah ibukota
Berbeda dengan Romawi, agama resmi
Angkatan Laut Byzantium senantiasa menjaga keamanan daerah pantai dan laut. Mereka menyiagakan kapal tempur untuk berpatroli setiap saat. Angkatan laut
Mamluk Seorang prajurit budak
yang masuk Islam dan melayani para khalifah Islam dan para sultan Ayyubiyah
selama Abad Pertengahan. Seiring waktu, mereka menjadi suatu kasta militer yang
kuat dan sering mengalahkan pasukan Salib. Lebih dari sekali, mereka merebut
kekuasaan untuk diri mereka sendiri, misalnya, Mesir berkuasa di Kesultanan
Mamluk 1.250-1.517. Setelah mamluk telah masuk Islam, banyak yang terlatih
sebagai prajurit kavaleri. Mamluk harus mengikuti perintah furusiyya, kode yang
mencakup nilai-nilai seperti keberanian dan kemurahan hati, dan juga taktik
kavaleri, menunggang kuda, memanah dan perawatan luka, dll
Pasukan Saracen
Buku Art of War, yang ditulis
seorang sarjana bernama Charles Oman, mengungkapkan, dua hal yang membuat
orang-orang Islam yang dipanggil dengan sebutan Saracen pada abad ke-10 menjadi
musuh berbahaya, adalah jumlah dan kekuatan mesin perang luar biasa. Pengakuan
atas kekuatan militer itu, terungkap pula dalam sebuah naskah tentang taktik
militer yang dikaitkan pada Raja Leo VI. Ia berkuasa pada 886 hingga 912
Masehi. Menurut dia, dari semua bangsa berber, orang-orang Islam adalah yang
paling baik dan paling hebat dalam taktik militernya.
Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, militer dibangun dengan mengandalkan pasukanPersia ,
bukan Arab. Bahkan, pasukan pengawal istana yang menjadi mesin militer terkuat
kebanyakan diambil dari pasukan Khurasan. Saat itu, pasukan Arab dibagi menjadi
dua divisi, yaitu Arab Utara yang berasal dari Mudhar.Divisi lainnya adalah
Arab Selatan yang berasal dari Yaman. Khalifah al Mu'tashim, di suatu hari
membentuk divisi baru. Orang-orang Turki direkrut untuk mengisi divisi
tersebut. Mereka berasal dari Farqanah dan sejumlah wilayah Asia Tengah
lainnya. Meski pada akhirnya, divisi baru ini menjadi batu sandungan.
Seiring bergulirnya waktu, terutama setelah Khalifah Al-Muntashir, yang berkuasa antara 861 hingga 862 Masehi, mangkat, orang-orang Turki yang tergabung dalam divisi baru itu mulai memainkan peran mereka sebagai bagian dari pasukan pemerintah yang berpengaruh besar dalam urusan kenegaraan.Dinasti Abbasiyah, mengadopsi sistem yang dikembangkan pihak lain dalam mengembangkan organisasi militernya, terutama saat membentuk pola pasukan. Mereka mengambilnya dari Romawi dan Bizantium, yang menempatkan 10 prajurit di bawah kendali satu orang yang disebut a'rif. Sama seperti decurion dalam militer Romawi.
Sedangkan, 50 prajurit di bawah komando seorang khalifah, 100 prajurit di bawah komando seorang qa'id, dan 10 ribu pasukan yang terdiri atas 10 batalion di bawah komando seorang amir atau jenderal. Pasukan yang terdiri atas 100 orang membentuk sebuah skuadron dan beberapa skuadron membentuk sebuah unit.Tak hanya untuk pertahanan, Dinasti Abbasiyah memanfaatkan pasukannya untuk meredam berbagai pemberontakan yang terjadi di berbagai wilayah, seperti di Persia, Suriah, dan Asia Tengah. Selain itu pasukannya juga dikirim untuk berperang melawan kekuatan Bizantium.
Menurut Philip K Hitti dalam History of the Arabs, sistem organisasi militer kekhalifahan Arab, pada umumnya tak mempunyai pasukan reguler dalam jumlah besar. Bahkan, pasukan pengawal khalifah yang disebut haras mungkin merupakan satu-satunya pasukan tetap yang masing-masing mengepalai sekelompok pasukan.Terdapat pasukan bayaran dan sukarelawan serta beberapa pasukan yang berasal dari beragam suku dan distrik. Pasukan sukarelawan yang karib dengan sebutan mutathawwi'ah dibayar saat mereka sedang bertugas. Biasanya, pasukan ini beranggotakan orang-orang badui, petani, dan pendudukkota .
Pasukan tetap yang bertugas aktif, biasanya disebut sebagai murtaziqah. Mereka dibayar secara berkala oleh pemerintah. Sedangkan pasukan pengawal istana, memperoleh bayaran lebih tinggi dibandingkan pasukan lainnya. Mereka juga mengenakan seragam bagus dan dipersenjatai secara lengkap.Namun, pada masa awal tampuk pemerintahan Dinasti Abbasiyah, mereka telah memiliki pasukan reguler, yang terdiri atas pasukan infanteri atau harbiyah yang dipersenjatai dengan tombak, pedang, dan perisai. Juga, ada pasukan panah (ramiyah) dan kavaleri (fursan), yang bersenjatakan tombak panjang dan kapak.
Perlengkapan lainnya yang mereka kenakan adalah pelindung kepala dan dada. Terkait dengan tingkat gaji, ratarata gaji yang diterima pasukan infanteri sekitar 960 dirham per tahun.Mereka juga mendapatkan tambahan santunan rutin. Sedangkan, pasukan kavaleri mendapatkan gaji dua kali lipat dari gaji pasukan infanteri.
Pada masa Khalifah Al-Ma'mun, saat dinasti ini mencapai puncak kejayaan kekuasaannya, pasukan yang bermarkas diBaghdad ,
Irak, mencapai jumlah 125 ribu. Saat itu, pasukan infanteri hanya menangguk
gaji sebesar 240 dirham per tahun. Namun, pasukan kavaleri tetap saja diberi
gaji dua kali lipat dibandingkan mereka. Sejumlah terobosan Sejarawan Ibnu
Khaldun dan AlThabari mengisahkan, saat tampuk kekuasaan di tangan
Al-Mutawakil, pasukannya diajari membawa pedang di pinggang, layaknya gaya para pasukan Persia . Saat itu, orang-orang Arab
telah terbiasa membawa pedang di punggungnya.
Sang khalifah, memerintahkan pasukan panah membawa pelontar, berpakaian antiapi, dan bertugas melontarkan bahan-bahan mudah terbakar ke area pasukan musuh. Para arsitek pembuat alat pelontar dan pendobrak ditugaskan untuk menemani pasukan dimedan
pertempuran.
Ada seorang
arsitek terkenal bernama Ibn Shabir al-Manjaniqi yang hidup pada abad ke-11,
pernah membuat sebuah karya tentang seni peperangan serta teknik peperangan
yang diuraikannya secara sangat terperinci. Di sisi lain, Khalifah Harun
alRasyid merupakan khalifah pertama memiliki ide pembuatan ambulans. Ambulans
ini digunakan untuk merawat personel pasukan yang terluka saat bertempur di medan peperangan.
Ambulans pada masa itu berbentuk gerobak yang ditarik oleh unta. Di dalam
gerobak tersebut, terdapat berbagai macam jenis obat untuk mengobati luka-luka
para pasukan perang.
Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, militer dibangun dengan mengandalkan pasukan
Seiring bergulirnya waktu, terutama setelah Khalifah Al-Muntashir, yang berkuasa antara 861 hingga 862 Masehi, mangkat, orang-orang Turki yang tergabung dalam divisi baru itu mulai memainkan peran mereka sebagai bagian dari pasukan pemerintah yang berpengaruh besar dalam urusan kenegaraan.Dinasti Abbasiyah, mengadopsi sistem yang dikembangkan pihak lain dalam mengembangkan organisasi militernya, terutama saat membentuk pola pasukan. Mereka mengambilnya dari Romawi dan Bizantium, yang menempatkan 10 prajurit di bawah kendali satu orang yang disebut a'rif. Sama seperti decurion dalam militer Romawi.
Sedangkan, 50 prajurit di bawah komando seorang khalifah, 100 prajurit di bawah komando seorang qa'id, dan 10 ribu pasukan yang terdiri atas 10 batalion di bawah komando seorang amir atau jenderal. Pasukan yang terdiri atas 100 orang membentuk sebuah skuadron dan beberapa skuadron membentuk sebuah unit.Tak hanya untuk pertahanan, Dinasti Abbasiyah memanfaatkan pasukannya untuk meredam berbagai pemberontakan yang terjadi di berbagai wilayah, seperti di Persia, Suriah, dan Asia Tengah. Selain itu pasukannya juga dikirim untuk berperang melawan kekuatan Bizantium.
Menurut Philip K Hitti dalam History of the Arabs, sistem organisasi militer kekhalifahan Arab, pada umumnya tak mempunyai pasukan reguler dalam jumlah besar. Bahkan, pasukan pengawal khalifah yang disebut haras mungkin merupakan satu-satunya pasukan tetap yang masing-masing mengepalai sekelompok pasukan.Terdapat pasukan bayaran dan sukarelawan serta beberapa pasukan yang berasal dari beragam suku dan distrik. Pasukan sukarelawan yang karib dengan sebutan mutathawwi'ah dibayar saat mereka sedang bertugas. Biasanya, pasukan ini beranggotakan orang-orang badui, petani, dan penduduk
Pasukan tetap yang bertugas aktif, biasanya disebut sebagai murtaziqah. Mereka dibayar secara berkala oleh pemerintah. Sedangkan pasukan pengawal istana, memperoleh bayaran lebih tinggi dibandingkan pasukan lainnya. Mereka juga mengenakan seragam bagus dan dipersenjatai secara lengkap.Namun, pada masa awal tampuk pemerintahan Dinasti Abbasiyah, mereka telah memiliki pasukan reguler, yang terdiri atas pasukan infanteri atau harbiyah yang dipersenjatai dengan tombak, pedang, dan perisai. Juga, ada pasukan panah (ramiyah) dan kavaleri (fursan), yang bersenjatakan tombak panjang dan kapak.
Perlengkapan lainnya yang mereka kenakan adalah pelindung kepala dan dada. Terkait dengan tingkat gaji, ratarata gaji yang diterima pasukan infanteri sekitar 960 dirham per tahun.Mereka juga mendapatkan tambahan santunan rutin. Sedangkan, pasukan kavaleri mendapatkan gaji dua kali lipat dari gaji pasukan infanteri.
Pada masa Khalifah Al-Ma'mun, saat dinasti ini mencapai puncak kejayaan kekuasaannya, pasukan yang bermarkas di
Sang khalifah, memerintahkan pasukan panah membawa pelontar, berpakaian antiapi, dan bertugas melontarkan bahan-bahan mudah terbakar ke area pasukan musuh. Para arsitek pembuat alat pelontar dan pendobrak ditugaskan untuk menemani pasukan di
Pasukan Aztex
Suku Aztec terkenal kejam dalam
pertempuran. Mereka biasanya berpakaian seperti binatang seperti elang atau
jaguar. Mereka menggunakan senjata sangat primitif seperti clubs dan busur
tetapi sangat efektif. "Shorn Ones" (Cuachicqueh) adalah prajurit yg
bersumpah tidak akan mundur bila musuh datang. Mereka akhirnya dikalahkan oleh
Spanyol dengan senjata modern yg jauh lebih baik.
Militer Cina diperkirakan
dimulai pada jaman Sun Tzu, sang jenderal yang menulis buku Seni Perang, pada
era perang antar daerah Dalam buku tersebut, Sun Tzu meletakkan pilar penting
dan beberapa pemikiran militer, seperti:
* Pentingnya kecerdasan.
* Pentingnya bermanuver sehingga musuh dapat dipukul pada titik terlemahnya
* Pentingnya semangat.
* Bagaimana melakukan diplomasi sehingga mendapatkan lebih banyak sekutu dan musuh kehilangan sekutu.
* Pentingnya moral.
* Pentingnya persatuan nasional.
* Semua perang didasarkan pada tipu daya.
* Logistik.
* Hubungan baik antara penguasa dan panglima. Sun Tzu berpendapat bahwa penguasa tidak seharusnya mencampuri urusan militer.
* Perbedaan antara strategi Strategis dan Strategi Taktis.
* Tidak ada negara yang diuntungkan dari perang berkepanjangan.
* Menundukkan musuh tanpa menggunakan kekuatan adalah jalan terbaik.
Karya Sun Tzu menjadi landasan pemikiran militer, yang tumbuh pesat. Pada Dinasti Han, tidak kurang dari 11 sekolah militer diakui. Selama Dinasti Song, sebuah akademi militer didirikan.
* Pentingnya kecerdasan.
* Pentingnya bermanuver sehingga musuh dapat dipukul pada titik terlemahnya
* Pentingnya semangat.
* Bagaimana melakukan diplomasi sehingga mendapatkan lebih banyak sekutu dan musuh kehilangan sekutu.
* Pentingnya moral.
* Pentingnya persatuan nasional.
* Semua perang didasarkan pada tipu daya.
* Logistik.
* Hubungan baik antara penguasa dan panglima. Sun Tzu berpendapat bahwa penguasa tidak seharusnya mencampuri urusan militer.
* Perbedaan antara strategi Strategis dan Strategi Taktis.
* Tidak ada negara yang diuntungkan dari perang berkepanjangan.
* Menundukkan musuh tanpa menggunakan kekuatan adalah jalan terbaik.
Karya Sun Tzu menjadi landasan pemikiran militer, yang tumbuh pesat. Pada Dinasti Han, tidak kurang dari 11 sekolah militer diakui. Selama Dinasti Song, sebuah akademi militer didirikan.
Janissary, Pasukan Ottoman
Janisari (berasal dari bahasa
Turki Utsmaniyah: ينيچرى (Yeniçeri) yang berarti "pasukan baru")
adalah pasukan infanteri yang dibentuk oleh Sultan Murad I dari Kekalifahan
Bani Seljuk pada abad ke-14. Pasukan ini berasal dari bangsa-bangsa Eropa Timur
yang wilayahnya berhasil dikuasai oleh Turki. Utsmani Tentara ini dibentuk tak
lama setelah Kekaisaran Byzantium
kalah oleh Turki Utsmani. Alasan utama pembentukan laskar Janisari adalah
karena tentara Turki Utsmani yang ada tidak memadai, terutama karena terdiri
dari suku-suku yang kesetiaanya diragukan. Janisari awalnya adalah para tahanan
perang (terutama yang asalnya dari Eropa Timur - Balkan) yang diampuni tetapi
dengan syarat harus membela Kekaisaran Turki Utsmani.
Sejalan dengan waktu, untuk memastikan kesetiaan kesatuan ini, selanjutnya Sultan punya ide untuk merekrut pasukan Janisari ini dari budak yang masih bocah, sehingga mereka bisa diajari (didoktrin) untuk membela dan mengawal Sultan. Pada masa itu, pasukan Janisari ini adalah pasukan terkuat di dunia. Konon pasukan ini adalah pasukan yg pertama sekali memakai senapan.(yang kemudian ditiru oleh orang Eropa). Saat itu Turki memiliki persediaan mesiu yang cukup banyak (dimana pada saat itu di daerah lain masih langka). Pasukan ini adalah pasukan kedua setelah Mongol yang berhasil menjajah Eropa.
Janisari adalah brigade terpisah dari pasukan reguler Turki yang bertugas mengawal Sultan Dinasti Utsmani (Ottoman Empire ).
Sedangkan Bani Seljuk adalah Dinasti sebelum Utsmani. Utsman diambil dari
pemimpin kabilah Osmani yg mempunyai kekuatan yang besar sewaktu Bani Seljuk
masih berkuasa. Waktu Seljuk pecah, kabilah yang dipimpin Osmani menyatukannya
kembali dibawah bendera baru. Kekuasaan Turki Utsmani mencapai seluruh wilayah
di Balkan dan Eropa Tenggara. Kota Wina dua kali diserang oleh kakuatan Turki
Utsmani, tetapi karena seluruh kerajaan di Eropa bersatu untuk membendung
dengan kekuatan penuh dan logistik yang memadai, ambisi Turki Utsmani untuk
menguasai seluruh Eropa tidak berhasil.
Pakaian khas Janisari adalah sejenis long musket. Ciri khasnya adalah topinya yang memakai tutup kain dari depan ke belakang leher, menyerupai sorban.
Jannisary sendiri dibagi manjadi dua kesatuan, yaitu: infantri dan kavaleri.Selain Janisari, Turki Utsmaniyah juga masih mempunyai kesatuan elite lainnya, yaitu: Tentara Ghulam, Cavalary Sipahi, dan tentunya pasukan Onta.
Selama beberapa abad Janisari bertahan sebagai pasukan elit pengawal Sultan. Karena statusnya itu Janisari, baik secara jumlah dan status berkembang semakin besar. Sekitar abad 19 Janisari dibubarkan oleh Sultan Mahmud II pada tahun 1826 karena terjadinya insiden Auspicious, dimana laskar Janisari mencoba melakukan kudeta terhadap kekaisaran Turki Ottoman.
Sejalan dengan waktu, untuk memastikan kesetiaan kesatuan ini, selanjutnya Sultan punya ide untuk merekrut pasukan Janisari ini dari budak yang masih bocah, sehingga mereka bisa diajari (didoktrin) untuk membela dan mengawal Sultan. Pada masa itu, pasukan Janisari ini adalah pasukan terkuat di dunia. Konon pasukan ini adalah pasukan yg pertama sekali memakai senapan.(yang kemudian ditiru oleh orang Eropa). Saat itu Turki memiliki persediaan mesiu yang cukup banyak (dimana pada saat itu di daerah lain masih langka). Pasukan ini adalah pasukan kedua setelah Mongol yang berhasil menjajah Eropa.
Janisari adalah brigade terpisah dari pasukan reguler Turki yang bertugas mengawal Sultan Dinasti Utsmani (
Pakaian khas Janisari adalah sejenis long musket. Ciri khasnya adalah topinya yang memakai tutup kain dari depan ke belakang leher, menyerupai sorban.
Jannisary sendiri dibagi manjadi dua kesatuan, yaitu: infantri dan kavaleri.Selain Janisari, Turki Utsmaniyah juga masih mempunyai kesatuan elite lainnya, yaitu: Tentara Ghulam, Cavalary Sipahi, dan tentunya pasukan Onta.
Selama beberapa abad Janisari bertahan sebagai pasukan elit pengawal Sultan. Karena statusnya itu Janisari, baik secara jumlah dan status berkembang semakin besar. Sekitar abad 19 Janisari dibubarkan oleh Sultan Mahmud II pada tahun 1826 karena terjadinya insiden Auspicious, dimana laskar Janisari mencoba melakukan kudeta terhadap kekaisaran Turki Ottoman.
Spartan
Budaya Spartan ialah semua
tentang perang dan pelatihan militer pria seumur hidup mereka. Mereka memiliki
pepatah: "datang kembali dengan perisai atau lebih dari itu" yang
berarti jgn kembali kecuali Anda menang. Mereka adalah beberapa prajurit paling
tangguh di dunia yang pernah dilihat dan telah menjadi terkenal karena pertahanan
terakhir mereka pada pertempuran Thermopylae .
Mereka adalah master dari perisai dan tombak kombinasi yang kemudian disalin
oleh tentara lainnya.
Pasukan Sassanid terkenal
sangat disiplin dan kuat. Dalam karakter perang mereka, Persia periode
Sassanid sangat berbeda dari para leluhur mereka di bawah raja Achaemenid.
Perubahan utama tidak digunakannya lagi kereta perang. Sistem kemiliteran pun
ditata dengan sangat baik dengan membagi pasukan menjadi 2 sentral, Pasukan
Reguler dan Pasukan Cadangan/Siaga (Rakyat biasa yg siap dimobilisasi bila
kerajaan akan berperang) . Pasukan Reguler Sassanid berjumlah 200.000 tentara
sedangkan Pasukan cadangan berjumlah lebih dari 1.000.000 orang. Sassanid juga
memiliki unit khusus yaitu pasukan Gajah (War Elephant), pasukan ini sering
menjadi penentu kemenangan Sassanid dalam berperang.
Viking - peneror di Eropa.
Prajurit paling ditakuti dunia kuno. Mereka meneror Eropa dengan serangan
mereka dan merampok. Mereka ganas dalam pertempuran dan menggunakan senjata
yang sesuai tinggi badan mereka. Mereka besar dan sesuai menggunakan kapak mereka,
pedang, dan tombak. Mereka ahli dalam menaklukkan kota . Bahkan agama mereka hanyalah perang dan
mereka percaya bila kau mati dalam suatu perang, kau akan hidup di tengah
perang yg tak akan usai. Mereka semua akan menjadi tentara yg anda inginkan,
terbukti dari kehebatan mereka dalam menghancurkan target mereka. Di sisi lain,
mereka juga adalah pedagang yg baik sehingga mereka juga membawa banyak
kebaikan ke Eropa.
Knights adalah pejuang besar
yang mengenakan baju pelindung di seluruh tubuh. Mereka adalah prajurit
termahal, prajurit paling terlatih, dan memiliki baju besi, senjata dan kuda
untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh Raja. Mereka adalah tentara yang
sangat efektif yang telah berlatih selama hidup mereka.
Samurai
Samurai itu adalah ksatria dari Jepang dan tuan dari katana.
Mereka adalah tentara bersenjata berat tercakup dalam baju besi dan bersedia
mati untuk tuannya. Mereka memegang pedang paling tajam di dunia yang pernah
dilihat dan dengan mudah bisa memotong pria dalam dua kali gerakan. Mereka juga
master dari Yumi (busur) dan menjadi salah satu penembak terbaik dunia. Mereka
seperti prajurit profesional dan terlatih dan berjuang keras untuk mendapatkan
kehormatan. Karena kebiasaan kekerasan yg mereka perbuat, para petani bangkit
melawan mereka dan lahirlah ninja.
Dibawah pimpian Attila,
bangsa Hun pernah mengobrak abrik Eropa dan menjadi momok yg menakutkan bagi
kerajaan Romawi, baik Romawi barat, maupun romawi timur/Byzantium.
No comments:
Post a Comment